Kisah Nabi Adam( A.S.)
Foto By Eramuslim.com |
Nabi Adam( A. S.) merupakan orang
pertama yang diturunkan oleh Allah ke bumi, bersama dengan istrinya yang
bernama Hawwa( Hawa). Adam termasuk dalam 25 nabi yang disebutkan dalam Al-
Quran.
Menurut narasi yang berbeda oleh
para Cendekiawan Islam yang berbeda, Adam hidup selama kurang lebih 1000 tahun
sesudah penciptaan. Nabi Adam sudah disebutkan dalam Al- Quran dalam beberapa
ayat, di antara lain Ayat- ayat dari 30 sampai 38 dari Surah Al- Baqarah( Surah
ke- 2 Quran) dan ayat- ayat dari 11 sampai 25 dari Surah Al- A'raf( Surah ke- 7
Quran). Anak- anak Adam serta Hawa dilahirkan kembar, ialah, setiap bayi laki-
laki lahir bersama dengan bayi perempuan.
Memberitahu malaikat
tentang penciptaan Nabi Adam( AS):
Allah berkata kepada para malaikat tentang penciptaan Adam sebagai manusia serta bakal menjadi wakil Allah( penerus maupun wakil, khalifah dalam bahasa Arab) yang berperan guna mensejahterakan bumi. Allah sudah menyatakan percakapan ini dalam Al- Quran.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى
الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ
اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Terjemahan
Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.”
Pernyataan yang diucapkan para
malaikat bukanlah wujud perselisihan baik dengan keputusan Allah, ataupun
karena iri hati terhadap Anak- anak Adam ataupun semacam yang dipikirkan oleh
sekian banyak orang yang keliru. Allah sudah menggambarkan Malaikat sebagai
orang- orang yang tidak mendahului- Nya dalam berbicara, yang berarti jika
mereka tidak meminta apapun kepada Allah tanpa izin- Nya. Pada saat Allah
memberi tahu mereka kalau Dia hendak menciptakan ciptaan di bumi dan mereka
memiliki pengetahuan, satu- satunya kekhawatiran malaikat merupakan jika
ciptaan ini( manusia) hendak melakukan kerusakan di bumi.
Dalam ayat ini, firman Allah"
Memang, aku tahu apa yang kalian tidak tahu" berarti," Aku tahu
manfaat menciptakan makhluk jenis ini melebihi bahaya yang kamu sebutkan, apa
yang tidak kamu ketahui. Aku akan menciptakan di antara mereka para nabi serta
mengutus Rasul- rasul. Aku pula hendak menciptakan di antara mereka orang-
orang yang benar, syahid, orang- orang percaya yang saleh, penyembah, yang
sederhana, yang saleh, para ulama yang menyebarkan pengetahuan mereka kepada
orang- orang yang rendah hati serta mereka yang menyayangi Allah serta
mengikuti Rasul- rasul- Nya."
Kebajikan Nabi Adam( A. S.) atas para Malaikat:
Nabi Adam diciptakan langsung dari
tangan Allah dari tanah liat serta jiwanya langsung ditiup oleh Yang Mahakuasa
sendiri. Tidak hanya itu, Nabi Adam( A. S.) pula dilengkapi dengan intelek yang
menciptakannya dapat belajar, mengamati serta menguasai hal- hal. Hal yang sama
terlihat dari ayat- ayat Al- Quran berikut:
Setelah itu Allah berikan Adam
pengetahuan tentang watak serta kenyataan seluruh suatu serta segalanya, serta
menempatkan mereka di hadapan para malaikat serta mengatakan:
Dan
Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan
kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda)
ini, jika kamu yang benar!”
وَعَلَّمَ اٰدَمَ
الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ
اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Mereka
menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.”( Surah Al- Baqarah 2: 32)
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا
ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Setelah itu Allah berfirman, Dia (Allah) berfirman,
“Wahai
Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam)
menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu,
bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu
nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?”( Surah Al- Baqarah 2: 33)
قَالَ يٰٓاٰدَمُ
اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ
قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ
وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
Allah menyatakan kebajikan Adam di
atas para malaikat, sebab Dia mengajarkan Adam, bukan mereka, nama/ pengetahuan
tentang seluruh sesuatu, yakni, nama- nama yang digunakan orang, semacam
manusia, hewan, langit, bumi, darat, laut, termasuk nama- nama spesies lain.
Hal ini berlangsung sesudah malaikat bersujud kepada Adam. Dialog ini berlangsung
hanya untuk menunjukkan bernilainya posisi Adam, serta tidak adanya pengetahuan
malaikat tentang menghasilkan Khalifah ketika mereka bertanya tentang perihal
itu. Ini menunjukkan superioritas Adam atas malaikat dalam pengetahuan.
Adam sangat tinggi:
Sesudah diciptakannya, Adam sangat
tinggi. Tentang yang sama terlihat dari Hadits berikut:
Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi(
S. A. W.) mengatakan," Allah menciptakan Adam, membuatnya setinggi 60
hasta"( Al- Bukhari: 3326)
Tentang ini dinyatakan dalam hadits
di atas kalau Nabi Adam yakni 60 ziras( kurang lebih 40 m) tinggi ketika dia
diciptakan oleh Allah. Akan tetapi, beberapa sarjana seperti Ibnu- Khaldun (
1332- 1406) menerima jika ini merupakan tinggi badannya di Surga serta setelah
dikirim ke Bumi dengan Hawa, dia diberi ketinggian yang sesuai dengan standar
Planet Bumi.
Sujud Malaikat sebelum Adam dan
ketidaktaatan Setan terhadap Perintah Allah:
Terdapat banyak ayat dalam Al-
Quran, termasuk sejumlah Hadits, memverifikasi jika sesudah menciptakan Adam,
Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud di hadapannya.
Dan pada saat Allah berkata kepada
para malaikat,
" Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah
kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan
menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.( Surah Al- Baqarah
2: 34)
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا
اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
Habel cerdas, taat serta selalu siap
atas kehendak Allah karena Allah memberkahinya dengan kemurnian serta kasih
sayang. Di sisi lain, saudaranya Kain sombong, egois serta tidak taat kepada
Tuhannya. Karena Kain tidak menerima perintah Allah untuk menikahi saudara
perempuan Habel sebab dia ingin menikahi saudara perempuannya sendiri, Kain,
dengan perasaan dan kebencian, memukul saudaranya Hebel dengan batu,
membunuhnya seketika. Ini merupakan kematian pertama dan tindakan kriminal
pertama yang dicoba oleh manusia di bumi. Kain, setelah itu, menguburkan mayat
saudaranya. Allah sudah mengatakan kisah Habel dan Kain dalam( Surah Al- Maidah
5: 27- 31).
Ajaran Adam kepada anak- anaknya:
Adam dalam kesedihan kala salah satu
putranya telah mati dan yang lainnya dimenangkan oleh Setan. Pada saat itu,
Adam adalah seorang nabi serta dia mulai menasihati anak- anak serta cucu-
cucunya, memberitahu mereka tentang Allah serta memanggil mereka untuk percaya
kepada- Nya. Adam memberitahu mereka tentang Setan dan memperingatkan mereka
dengan menggambarkan pengalamannya sendiri dengan iblis. Adam pula menjelaskan
kepada mereka bagaimana Setan menggoda Kain untuk membunuh saudaranya sendiri.
Lebih lanjut, Adam juga menyatakan mereka kalau manusia mempunyai musuh yang
nyata dan kekal adalah Setan. Iblis tidak akan pernah berhenti serta tidak akan
pernah menyerah hingga Hari Penghakiman guna membawa sebanyak mungkin keturunan
Adam di jalan yang menyesatkan.
Penerus Adam:
Sesudah bertahun- tahun, Adam jadi
tua. Pada saat kematian Adam semakin dekat, dia menunjuk putranya Seth(
Shiith), putra ketiga Adam&Hawa, untuk menjadi penggantinya. Adam
mengajarkan Seth tindakan ibadah yang tepat bersama dengan semua perintah/
ajaran Allah.
Kematian Adam:
Adam, manusia pertama serta nabi
awal, juga nabi pertama yang wafat dari dunia ini, setelah hidup selama kurang
lebih seribu tahun. Saat sebelum kematiannya, Adam meyakinkan anak- anaknya
kalau Allah tidak akan meninggalkan manusia sendirian di bumi tapi akan
mengutus nabi- nabi- Nya untuk membimbing mereka. Para nabi akan memiliki nama,
sifat, dan mukjizat yang berbeda namun mereka hendak bersatu dalam satu hal
yaitu panggilan untuk menyembah Allah sendirian. Ini adalah warisan Adam kepada
anak- anaknya. Adam selesai berbicara dan menutup matanya. Setelah itu para
malaikat memasuki kamarnya serta mengelilinginya. Ketika Adam mengenali Sudut
Kematian di antara mereka, hatinya tersenyum damai. Setelah itu Malaikat
mengambil jiwa Adam pergi. Menurut narasi yang berbeda, hari Nabi Adam wafat
yakni hari Jumat. Setelah itu mereka membasuh dan menyelimutinya. Mereka
menyimpan rasa padanya serta menggali kuburannya. Mereka menempatkan Adam di
kuburan dan setelah itu menutupi kuburan dengan batu bata lumpur. Menurut
riwayat yang berbeda, Hawa wafat satu ataupun 2 tahun sesudah kematian Nabi
Adam serta dimakamkan di dekatnya.
Tempat Pemakaman Adam serta
Hawa:
Terdapat bermacam narasi dalam
sumber- sumber Islam tentang di mana makam Adam serta Hawa berada. Bagi riwayat
ini, makam Adam terdapat di gua Abu Qubais di Mekkah, yang ialah gunung pertama
yang diciptakan oleh Allah. Bagi riwayat lain, Nuh meletakkan peti mati Adam di
atas Bahtera dan menguburnya di Baitul- Maqdis( Masjid Al- Aqsa), Yerusalem,
setelah banjir.
Ajaran dari kisah Adam.
Kesombongan serta kesombongan
senantiasa ialah hasil dari kehilangan dan kehancuran. Lihatlah Setan yang
kehilangan posisinya di antara para malaikat serta diusir oleh Allah dari surga
dengan kutukan yang akan melekat padanya hingga Hari Kiamat sebab kesombongan
serta kesombongannya disaat dia menolak untuk bersujud di hadapan Adam walaupun
diperintahkan oleh Allah.
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Adam( A.S.)"